Medan, SS
Panasnya api cinta mampu membakar siapa saja. Termasuk pelajar SMU yang satu ini, ia rela menyerahkan 'pagar ayunya' kepada pria pujaan, dalam pelarian selama dua minggu. Sayangnya api asmara tersebut terancam padam, setelah kasus
pencabulan itu dilaporkan ke Poltabes Medan, Jumat (25/4).
Sukini (40) bagai kebakaran jenggot setelah mendengar penuturan anak kandungnya, Mawar-nama samaran (15) saat baru tiba di rumah, Kamis (25/4) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Kepada orang tuanya, siswi SMU tersebut mengaku telah diperawani sang pacar, selama dua minggu lalu sejak dirinya kabur dari kediaman mereka di kawasan Simpang Melati, Tanjung Sari.
Menurut keterangan Sukini, putri kesayangannya tersebut kabur dari rumah selama dua minggu akibat hubungan asmaranya tak direstui. Namun semua itu bukan tanpa alasan, karena cowok pilihan Mawar belum mempunyai pekerjaan alias pengangguran.
Ditambah lagi status korban yang masih pelajar SMU, hingga dinilai belum pantas untuk membina bahtera rumahtangga.
Ternyata nasehat dari orang tua hanya dianggap angin lalu. Mawar lalu menuruti ajakan pacarnya, H (buron) untuk melarikan diri.
Pengakuan korban, selama lima hari ia sempat menginap di rumah pelaku di kawasan Tanjung Anom. Disinilah perbuatan
terkutuk itu pertama kali dilakoni. Mawar dirayu dan dibujuk sedemikian rupa, hingga rela menyerahkan kesuciannya untuk 'dijajal' pria pujaan.
Selanjutnya, dua insan yang tak resmi ini lalu beranjak pergi. Mereka lantas menginap di hotel melati kawasan Pancurbatu selama beberapa hari.
Di lokasi tersebut, perbuatan mesuk kembali terulang hingga beberapa kali. Mawar tak mampu mengelak karena sang pacar mengancam akan meninggalkan dirinya bila tak mau diajak bersetubuh. Lagi-lagi gadis ABG ini pasrah, tubuhnya dicicipi berulang kali, perbuatan yang tak sepantasnya dilakukan gadis remaja seusia dirinya.
Karena kondisi keuangan yang mulai menipis, pasangan haram itu mulai resah. Akhirnya diambil keputusan, untuk kembali ke rumah masing-masing.
Korban mulai gelisah, karena statusnya gadis bukan perawan. Namun pelaku kembali menyakinkan, kalau Mawar akan secepatnya dinikahi. Hingga korban kembali ke rumah dan terpaksa menceritakan semua peristiwa yang dialami, setelah didesak kedua orangtuanya.
Karena tak ada ruang khusus untuk pemeriksaan terhadap kasus cabul, aparat Polsek Pancurbatu selanjutnya mengarahkan korban dan orangtuanya untuk mengadukan peristiwa tersebut ke Poltabes Medan.(ucok jabrik)