Rubrik Berita
Arsip Berita
Mo Tu We Th Fr Sa Su
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30

Newsletter
Subscribe to newsletter:



Kirim Keteman Anda | Versi Cetak | Komentar (1 posted)

Apotek Rakyat Masih Terkendala

By endang on July 30,2007

 

Binjai, SS

 Apotek rakyat yang telah diprogramkan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari berdasarkan SK Nomor 284/Menkes/ III/8 Maret 2007 ternyata tidak selamanya berjalan mulus. Kendala yang dihadapi pemerintah daerah salah satunya adalah sulitnya menyediakan modal untuk mendirikan apotek rakyat.
 ”Untuk mendirikan apotek rakyat paling tidak membutuhkan modal setengah dari modal apotek biasa, yaitu sebesar Rp100 juta. Berarti untuk mendirikan apotek rakyat membutuhkan modal sekitar Rp50 juta,” kata Kasubdis Farmasi Dinas Kesehatan Kota Binjai Elizabeth Harahap.
 Dia menambahkan, dana tersebut terlebih dahulu kita harus dilaporkan kepada Pemko Binjai. Setelah itu, baru disosialisasikan kepada masyarakat dan apotek-apotek yang ada di Binjai. Elizabeth mengatakan, program terbaru Departemen Kesehatan itu berguna dalam meningkatkan dan memperluas akses masyarakat dalam memperoleh obat dan meningkatkan kefarmasian.
Nantinya apotek rakyat harus dikelolah oleh seorang ahli apoteker, harus memiliki administrasi yang jelas agar pembeli obat melewati jalan yang resmi, harus mengisi formulir dan harus melalui izin dari Dinas Kesehatan Kota Binjai.
 ”Nah, kalau sudah memenuhi syarat dalam mendirikan apotek rakyat barulah apotek rakyat itu bisa didirikan. Kita sudah pernah  menyosialisasikannya kepada masyarakat dan 32 apotek serta 10 toko obat yang ada di Binjai,”ujarnya.
Menurut dia, nantinya di apotek rakyat tersebut akan disediakan obat-obat generik yang harganya lebih murah dibandingkan dengan harga obat paten di apotek-apotek lainnya. ”Harga obat di apotek rakyat lebih murah dibandingkan dengan harga obat paten di apotek biasa. Kalau di apotek biasa Rp1.300,di apotek rakyat hanya sebesar Rp1.000 saja,” kata Elizabeth.
 Selain itu kata Elizabeth, meskipun di apotek rakyat menyediakan obat murah, namun obat murah itu dipastikan berkualitas sama  dengan obat generik dan obat paten yang dijual di apotek lainnya. Hanya saja ada perbedaan obat generik di apotek rakyat dan  apotek lainnya. Elizabeth menyebutkan, apotek rakyat yang dibutuhkan di Kota Binjai sebanyak dua unit di setiap kecamatan dan dikhususkan didirikan di daerah pedesaan, karena di pusat perkotaan jumlah apotek sudah sangat banyak.
Namun, pihaknya juga belum dapat menentukan jadwal pelaksanaan mendirikan apotek rakyat, karena sebagai tahap awal harus mengajukan permohonannya terlebih dahulu ke Pemerintah Kota (Pemko) Binjai.(endang)


23 times read

Did you enjoy this article?

1 2 3 4 5 (total 0 votes)
Komentar (1 posted)
  • Beberapa hal untuk bahan pertimbangan 1. Penggunaan apoteker (dan bukan lagi asisten apoteker) tentunya akan meningkatkan biaya operasional toko obat, yang akan berimbas pada harga obat. 2. Dengan semakin tingginya biaya operasional, maka akan lebih sedikit toko obat yang dibuka terlebih di daerah-daerah pelosok dengan jumlah penduduk yang sedikit. Apotek-apotek rakyat hanya akan lebih terkonsentrasi di daerah-daerah yang padat di mana secara bisnis masih memungkinkan pengembalian yang memadai. 3. Ketersediaan tenaga apoteker di daerah-daerah masih belum memadai. Contohnya, universitas paling terkemuka di Sulawesi Utara baru membuka jurusan farmasi pada akhir 2007. Ini berarti para siswanya baru akan lulus tiga atau empat tahun mendatang.
    (Posted by bifimera, May 23, 2008, 9:02 AM)
Berita Terpoluler
Komentar Berita