Medan,SS
Anggota Komisi D DPRD Sumut, Heruansyah mempertanyakan penggunaan anggaran untuk perawatan Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro. Pasalnya, banyak bagian bangunan itu yang masih rusak.
”Dikemanakan biaya perawatan yang setiap tahunnya dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut? Setiap bangunan atau kantor di Pemprov Sumut mendapat anggaran pemeliharaan",ujarnya.
Kondisi terparah tampak pada bagian plafon gedung BKD dan plafon bagian belakang dekat lokasi parkir. Sejumlah lubang tampak di sana.Jendela pun ada yang pecah dan lepas engselnya, sedangkan kondisi cat gedung mulai memudar dan terkelupas.
Menurut Heriansyah, jika biaya perawatan digunakan sebaik-baiknya,kerusakan bangunan tidak akan terjadi di kantor pejabat nomor satu di Sumut itu.
"Ini perlu dipertanyakan. Sebab, jangankan biaya perawatan gedung kantor gubernur, biaya untuk membeli kunci pintu kamar mandi saja dianggarkan. Bahkan, sewaktu(alm) Pak Tengku Rizal Nurdin masih gubernur, biaya pemeliharaan rusa saja dianggarkan di APBD.Karena itu,kami heran mengapa ditemukan banyak bagian gedung yang rusak dan bocor",papar asal politikus PKS ini.
Heriansyah mendesak Gubernur Sumut Rudolf M Pardede dan pejabat yang menangani masalah perawatan gedung transparan dalam penggunaan anggaran. Mereka tak ingin dana yang ada tidak digunakan semestinya.
"Harus transparan. Kami juga akan mempertanyakan jika nanti Pemprov Sumut mengusulkan anggaran untuk memperbaiki bagian-bagian gedung yang rusak. Sebab, sebelumnya sudah dianggarkan",tegas Heriansyah.
Sebelumnya, Jumat (9/5), Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut RE Nainggolan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa ruangan di Kantor Gubernur Sumut. Sidak digelar untuk melihat kondisi fisik bangunan itu.
"Dari hasil peninjauan atau sidak ini, beberapa ruangan di Kantor Gubernur perlu disisip atau dibenahi",tutur RE Nainggolan di sela-sela sidak.(fajri/RT)