Home : Medan : Gebyar Pesona Kampanye Cagub- Waagub TIDAK ADA JANJI MULUK DAN TAK BAGI DUIT
Gebyar Pesona Kampanye Cagub- Waagub TIDAK ADA JANJI MULUK DAN TAK BAGI DUIT
By redaksi on April 14,2008
Berita Terkait
No matching news for this article
Percut Sei Tuan, SS
Gangguan tehnis sound sysytem kanpanye perdana Syamsul-Gatot di lapaga Reformasi Bandar Klippa Kecamatan Percut Sein Tuan , Jumat lalu mengusik orasi visi dan misi yang ditawarkan Miski terusik sound system tersendat-sendat Syamsul Arifin mengingatkan tidak ada janji -janji muluk . Apalagi menabur duit serta menjanjikan umat pergi umroh, itukan sebuah janji muluk yang tak mungkin.
Tegas dan gamblang Syamsul Arifin mengatakan itu kepada para pemilih, jangan pilih calon pemimpin yang dibeking mafia judi. Selaku umat muslim saya uma takut kepada Allah SWT. Kalau saya bohong tak hanya berdosa kepada rakyat, tapi juga harus bertanggung jawab di hadapan Allah SWT.
Kita wajib menghormati dan melindungi kaum perempuan, sebab perempuanlah yang meahirkan kita kedunia ini. Saya sangat menghormati serta mencintai ibu dan berusaha tetap tidak berbuat dosa, apalagi namanya yang durhaka. Sepanjang hidup kita tidak akan selamat , jika berdosa kepada ibu.
Disamping itu Syamsul menegaskan, pendidikan harus prioritas pertama. Tidak akan ada lagi anak-anak putus sekolah. Program belajar tingkat dasar sembilan tahun merupakan komitmen Syamsul- Gatot. Juga pelayanan kesehatan masyarakat, jangan kerena tidak punya duit membayar perobatan lantas ditolak. Dokter harus berwajah manis, meski warga yang datang berpakaian luush(kumal) dan tak berduit.
Berkaitan dengan pemilihan gubernur Sumatera Utara pada 16 April 2008 Syamsul- Gatot menghimbau masyarakat, jangan ada masyarakat yang menjai "Golput", sebagai bangsa yang bertanggung jawab, pemilih sangat diharapkan datang ke TPS( satu), kedua mendaftar , ketiga duduklah ditempat yang telah disediakan petugas,keempat nunggu dipanggil,kelima masuklah kebilik pencoblosan, setelah selesai dibolehka pulang.
Sukar Dicegah.
Ratusan anak-anak dibawah umur yang belum dapat memilih ikut kampanye, ini sukar dicegah. Mereka memakai kaos berlogo tampang Cagub- Wacagub seperti kampanye perdana Syamsul - Gatot dilapangan Reformasi Bandar Klippa Kecamatan Perut Sei Tuan. KPUD Sumut dinilai tidak tegas, bahkan sanagt perlu dipertanyakan peranan Panwaslih. Jangan hanya "makan gaji buta" dari uang rakyat, tapi pelanggaran kampanye terus terjadi, tegas H. Buyung Bahit Aritonang yang juga sosok salah seorang sosok pengurus Angkatan 66 Sumatera Utara kepada surat kabar ini, Selasa( 8/4-).
Seperti halnya peranan tim pemenang Syamsul- Gatot yang disebut-sebut Amir Hamzah Centre( AHC), dengan Dewan Eksekutif Amri Hamzah Centre, selaku pembina H. Irwansyah SH, M. Hum, menurut H. Buyung Aritonang, tidak berarti sama sekali di wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki jumlah pemilih sekitar 258 ribu orang lebih jumlah jiwa mencapai 436 ribu lebih.
Namun yang hadir dilapangan Reformasi tidak sampai seribu orang. Hal ini sebagai akibat sikap H. Irwansyah SH, M.Hum yang seolah -olah Syamsul- Gatot pasti memenangkan kursi Gubsu.Sikap arogan dan tertutup sering diperagakan H. Irwansyah , ketika tim pemenang Syamsul - Gatot wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan , yang mempunyai SK Amir Hamzah Centre No.43/ M.AHC/SK/I/08 ditanda tangani H.Irwansyah SH, M. Hum, ketika beberapa kali datang menemuinya." Siapa yang perlu dukungan sebenarnya ?,Syamsul- Gatot atau rakyat pemilih", tegas H. Buyung yang telah ditetapkan oleh Dewan Eksekutif Amir Hamzah Centre, sebagai Ketua team sukses pemenangan Syamsul-Gatot diwilayah Kecamatan Perut Sei Tuan.
Lebih jauh diungkapkan Haji Buyung Bahit Aritonang sebagai team sukses Syamsul- Gatot, yang resmi dihunjuk dan disetujui Dewan Eksekutif Amir Hamzah Centre, diperkuat dengan Surat Keputusan resmi AHC, namun saat kampanye tidak diperlakukan, jangan salahkan kami nantinya kalau suara Syamsul-Gatot dalam Pilgubsu,jauh dari apa yang diharapkan, ucapnya. ( SS - 02 / pnp. )
5 times read
|